Kamis

SURGA DI BUMI

Tirai kehidupan tiba-tiba saja tersibak
Teka-teki misteri perlahan terkuak

Dan cahya terang merasuk ke kamarku yang suram

Aku melongok keluar jendela, untuk menyaksikan

Lalu kulangkahkan kakiku mengitari kota

Menghirup napas kebebasan yang melegakan

Dan dunia serasa berubah

Sebab semua menjadi lebih indah

Walau hati ini masih berkandung gundah

Semangatku seakan membuncah

Dan mimpiku berkecambah;



Jalanku menjadi lebih terjal, tetapi sekarang jelas
Hutan mana yang mesti kuterabas

Tak peduli sakit ataupun panas

Segalanya kuterima dengan hati puas

Sebab Rajawali takkan tumbuh jika takut terbang

Dan mentari tak ditakdirkan sembunyi di balik awan

Jika manusia enggan berjuang,

Lalu apa yang didapatkan, kecuali putus asa dan kesedihan


Hari ini, aku hidup demi mimpiku sendiri

Hari ini, mimpiku lebih berharga dan segalanya

Untuk membuktikan bahwa aku benar;

Bahwa keberanian melahirkan keberhasilan

Ketekunan melampaui semua kekuatan

Dan kejujuran bukanlah kelemahan

Hanya satu jawabnya,

Mahkota Sang Raja di istana mesti digenggam


Tapi suatu saat nanti, aku ingin hidup untuk orang lain

Dadaku selalu sesak melihat anak-anak jalanan

Mereka mengemis dan kelaparan

Dan ibu yang menangis tertahan

Saat bencana datang tanpa peringatan

Mereka yang tertindas memohon pertolongan

Untuk keadilan yang tak jua datang

Oh, bangsaku yang wajahnya tercoreng arang

Tunggulah, jika saatku tiba;

Saat aku cukup kuat menanggung beban

Saat kata-kataku bukan lagi angin yang tak dipedulikan


Aku ingin membangun surga

Di atas bumi yang tak sempurna

Dimana semua orang bisa bahagia

Saling berbagi, walau hanya sejumput doa


Sekarang, mungkin tanganku terulur lemah

Dan hanya bisa kusampaikan keluh kesah

Tapi, mimpi untuk suatu saat nanti

Takkan boleh mati

Mesti jadi abadi

Tidak ada komentar: