Minggu

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Terindah Untukmu

Kulihat lembayung cintamu
Terulur sejuk diantara panas mentari
Menyiram kalbuku yang gersang
Memupuk mimpi dalam benakku

Indah dirimu tak terlukis
Tak tergambar rindu ini
Ku hanyut dalam angan yang memabukkan
Mengejar asa yang menggoda riuh

Lihatlah aku yang berdiri disini
Memandangmu hangat
Menyambut cintamu lembut
Menanggalkan mimpi bersamamu

Sendiri ini menghujamku saat tak bersamamu
Waktu bermain diantara galau rinduku
Hati ini berpesta ketika kau bersamaku
Cinta ini berbahagia ketika kudengar suaramu

Biarkan aku mencintaimu selamanya
Merangkai kasih yang terindah
Menguntai sayang yang terbesar
Mencipta cinta yang terhangat hanya denganmu

Jangan palingkan wajahmu
Jangan balikkan langkahmu
Jangan ukirkan luka dihatiku
Hidupkan cinta ini di bening jiwamu

Ku ingin membagi hidupku hanya denganmu
Matamu menyiratkan cinta yang tak terkira
Kau kan selalu menjadi kekasihku
Bukan tuk hitungan detik
Tapi tuk hitungan jaman

MALAMKU TANPAMU

Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.

Setiap Awal Huruf yang Terfikir

"Aku sadari bila malam semakin melejit
Nampak padaku setiap lelehan wajahmu
Indahnya setiap desiran yang tersirat
Tertumpah pada setiap detakan relungku
Yang menginginkanmu satu dalam jiwaku
Oleh tepukan cinta yang memanggil hatiku
Pada sebuah pertemuan yang tertakdir
Entahlah sangat menggetarkan kehidupan
Rangkaian siluet yang merajukkan asa
Tanpa keraguan yang memenuhi kalbu
Ingin yang bukan sekedar ilusi
Walaupun tampak sebagai suatu yang sederhana
Antara sepasang jiwa yang mencari hati
Nikmatkan bingkai rasa dalam setiap sudut sukma
Goreskan takdir yang terpilih dengan acak
Gusti,..beri kami ridho dan barokah
Oleh sebuah pilihan yang teryakini
Napas kehidupan yang akan kami susun
Oleh setiap awal huruf yang terpikir"

MALAMKU TANPAMU

Tanpamu..
malam ini terasa sepi sekali.
hanya sesekali suara jangkrik memecah kebisuan.
Kadang nyaring. menyentak lamunanku.
Kadang pilu. menggugah sudut hatiku.
Mengusik segala diamku. Kembalikan kenangan waktu itu.
Saat-saat kau ada bersamaku.

Krik! Krik!
Suara-suara itu semakin lama makin membahana.
berirama di telingaku.
mengikuti detak-detak jantungku. terasa semakin bernada.
seakan mengajakku melangkah untuk berdansa.
satu... dua... satu.. dua...
aku berdansa. berputar. menari.
dalam irama ilusi. aku semakin asyik bermimpi.

Aku terus menari. terbang. melayang.
sampai menembus gumpalan awan. halus. lembut.
tersentuh oleh ujung-ujung jariku.
putih. biaskan cahaya indah di pelupuk mataku.

Aku terus menari. menghibur diri. mengisi sepi.
mengukir rasa pada hari-hari ini. tanpamu.
aku tenggelam dalam nadaku.
terlarut dalam rangkaian kata-kataku.

Aku terus menari. dan akan tetap menari.
sampai kau datang mengganti.
sampai kau kembali mengusir malam yang sepi.