Kamis

Kesedihan Hati

Sejak aku rasakan ku kehilangan cintamu
Kosong hati ini tanpa ada yang mengisinya
Kutahu aku tidak hanya sendirian
Dan kusadar semuanya mengalir apa adanya
tapi ku selalu lemah berjalan tanpa cintamu
Hingga kutakbisa berkata, ada cinta lagi
Membuatku buta akan segala rasa
Diriku kesepian akan kehangatan sang hawa
Tak kuasa kutahan jerit tangis air mata
Yang kurasa selalu ada dalam pikiran dan kenangan
Yang terkadang kumerasakan cinta penuh air mata
Ku telah mengatasnamakan cinta
Dan yang kukira tetes air mata adalah cinta
Diapun sangat menyayangiku di waktu dulu
Dan menyiramku dengan kesejukan air saat hatiku kering
Sayang kau pergi dariku karena demi kebaikan kita
Akupun mengerti kehilanganmu adalah ujian buatku
Dan cinta seperti inilah yang kucari
Sejati dan murni dari hati
Walau saat ini ku harus kehilangan dirinya
Ku akan berusaha mencari dari kekosongan hati ini
Untuk menggantikanmu di hati ini
Dengan berharap bisa mendapat seperti cintamu padaku
Dan cintaku padamu
Sedari hati...kuungkapkan semua..
Lewat untaian kata..
Walau kau pergi dari hati ini kuingin
Kelak yang kunanti, hati lain bisa hidupkan kembali
Dan meramaikan kembali kekosongan hati ini

Harapan Dalam Angan

Melipat dalam harapan...
Seakan tak berarti bagi dunia..
Memekik dalam belas kasihan..
Akan impian yang tak kunjung datang..
Bagaikan menanti hujan dalam kemarau...

Rumput yang hijau mulai menguning..
Dan ranting di cabangnya mulai meluruh...
Gugurnya bunga jatuh bagai puing di tanah...
Semarak dunia lenyap seketika..
Di kala tak ada jawab akan kenyataan..

Hanya insan yang memejamkan matanya..
Selalu siap terbang dalam dimensi angan..
Kembali bermimpi akan indahnya kebahagiaan..
Yang bercampur dalam pesona dunia kelam..
Bertabur bagaikan bibit-bibit panenan..

Jika memang tak kunjung datang jawab-Nya..
Nyatalah jika kaki dan tangan tuk bersabar..
Dengan memegang dada dalam pejam yang dalam..
Nafas ini tetap berhembus seperti angin topan..
Yang haus dahaga akan jutaan harapan tertahan..

Jumat

Dekapan Kekasih

Tidakkah kau menahu
suara alam menggema irama
kau diundang kemari
mendengar syair-syair asmara
bersama berdua

Tidakkah kamu mencinta
kamu diajak berdansa bersama
sejenak dalam pelukan cinta
melupakan kerlip maya pada
berbagi bersama

Tidakkah kamu merindu
dekapan mesra tiada lara
kekasih sejati yang setia
menemani sepanjang masa
dalam suka maupun duka

Melangkah Dalam Kalut

Cinta...
Ungkapan indah berjuta makna..
Terselut bagaikan mutiara yang indah..
Mengalun bagaikan simfoni nada..
Yang terbisik setiap kali nyatanya ada...

Dari cinta segalanya ada..
Sedih, canda, suka dan bahagia..
Membaur jadi satu dalam kefanaan..
Kering kerontang dalam kemalangan...
Lika-liku cinta, laksana labirin hidup..

Melangkah dalam kekalutan..
Terbaring dalam keraguan..
Cinta menyatakan diri pada setiap insan..
Bahwa tiada yang sia-sia..

Bahwasanya dunia terbelah dua...
Namun cinta kan tetap bersatu padu..
Karena cinta yang menyatukan..
Namun cinta pula yang memisahkan..
Siapa gerangan yang bisa menggapainya..

Cinta ibarat maut...
Namun cinta jua bagaikan nafas...
Yang memberi hidup di dalam kehampaan..
Tapi mematikan di dalam kepalsuan..

Cinta biarkanlah mengalir bagaikan air..
Bulirnya kan menetes di dalam keningmu..
Dan hiruplah berjuta nafasnya..
Agar kau semakins sadar akan kenyataan..
Bahwa cinta mengalir apa adanya..

Simfoni Cinta

Alunanmu lembut bagaikan sutra..
Mengalir syahdu di dalam gulana...
Insan yang letih dalam kepasrahan...
Berharap lagunya terdengar di dalam sanubari..

Angkara mekar di antara biduan..
Sedangkan ranting patah di dalam julurannya..
Benalu itu menghisap kedahagaannya..
Bagaikan cinta yang menghirup jiwa-jiwamu..

Dalam badai simfoninya kudengar..
Menderu keras melebihi topan dan guntur..
Siapa jua yang mampu tandingi keperkasaannya??
Yang menantangnya bagaikan gentar...

Tak satu jua makhluk yang inginkannya hilang..
Bagiannyapun bagaikan puzzle di hatimu..
Jika satu hilang, dia tak lengkapi ragamu..
Kau kan terbuang di dalam kekelaman...

Tapi sang malaikat cinta tak henti bernyanyi..
Tuk buatnya padu dan menyatu di hati..
Hingga kau kan terpejam dalam keheningan..
Akan nikmatnya simfoni cinta itu..

Seandainya Dunia Milik Kita...

Seandainya dunia milik kita..
Kukan membawamu ke segara mawar merah..
Kan kuselipkan itu di sela rambutmu..
Dan kutatap mesra dalam sejuta kasih...
Dan membelaimu dengan rasa sayang...

Bila dunia milik kita..
Kuingin mengajakmu terbang ke langit..
Memetik berjuta bintang untukmu..
Dan mengalungkan bulan sabit di lehermu..
Agar kau slalu bersinar walaupun gelap..

Jika dunia milik kita..
Kuingin slalu memelukmu dalam tahtaku..
Dan kudekap engkap dalam bisikan cinta..
Tuk persembahkan segenap rasa yang ada..
Supaya engkau mengerti besarnya cintaku ini...

Jika memang dunia ini milik kita..
Kan kubawa dikau ke alam mimpi..
Tuk berlari bersama kupu-kupu..
Dan bercerita dalam segala rasa..
Hingga kau nyata dalam kebahagiaan...

Namun dunia bukan milik kita..
Tapi dunia tlah mempertemukan kita..
Dan mengikat kita dalam pita cinta..
Yang selamanya takkan terlepaskan..
Karena kita satu di dalam cinta...